-->

Pegawai Tetap - Contoh Menghitung PPh 21 Pegawai Pindah Tugas

Contoh Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) Atas Penghasilan Pegawai Tetap Yang Dipindah Tugaskan Dalam Tahun Berjalan.
        Penghitungan dilakukan dengan menggunakan dasar hukum, pertama, Peraturan Menteri Keuangan PMK-162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi. Kedua, Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-31/PJ/2012 Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, Pelaporan Pajak          Penghasilan Pasal 21 Dan Atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa Dan Kegiatan Orang Pribadi.
        Pada saat pegawai dipindahtugaskan, pegawai yang bersangkutan tidak berhenti bekerja dari perusahaan tempat dia bekerja. Pegawai yang bersangkutan masih tetap bekerja pada perusahaan yang sama dan hanya berubah lokasinya saja. Dengan demikian dalam penghitungan PPh Pasal 21 tetap menggunakan dasar penghitungan selama setahun.

Contoh
Jupri yang berstatus belum menikah adalah pegawai pada PT Gulita di Jakarta. Sejak 1 Juni 20xx dipindahtugaskan ke kantor cabang di Bandung dan pada 1 Oktober 20xx dipindahtugaskan lagi ke kantor cabang di Garut. Gaji Jupri sebesar Rp3.500.000,00 dan pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendiri sebulan sejumlah Rp100.000,00. Selama bekerja di PT Gulita  Jupri hanya menerima penghasilan berupa gaji saja. Hitung PPh 21!

Pembahasan
Penghitungan PPh Pasal 21:
Kantor Pusat di Jakarta
Gaji selama di cabang Jakarta (5 x Rp3.500.000,00)      Rp 17.500.000,00
     
Pengurangan:    
1. Biaya Jabatan :5% x Rp17.500.000,00 Rp 875.000,00  
2. luran pensiun 5 x Rp100.000,00 Rp 500.000,00(+)  
    Rp 1.375.000,00(-)
Penghasilan neto lima bulan adalah   Rp 16.125.000,00
     
Penghasilan neto setahun: 12/5 x Rp16.125.000,00   Rp 38.700.000,00
     
PTKP setahun (TK/0)    
- untuk WP sendiri   Rp 24.300.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak    Rp 14.400.000,00


PPh Pasal 21 terutang setahun 5% x Rp14.400.000,00 = Rp 720.000,00
PPh Pasal 21 terutang Januari s.d Mei 20xx Rp720.000,00 : 12/5 Rp 300.000,00
PPh Pasal 21 yang sudah dipotong masa Januari s.d. Mei 20xx adalah: 5 x Rp60.000,00*)
Rp 300.000,00
(-)
PPh Pasal 21 kurang (lebih) dipotong N I H I L

Catatan:
*) PPh Pasal 21 yang telah dipotong pada bulan Januari sampai dengan Mei untuk setiap bulannya adalah Rp60.000,00

Pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Form 1721 Al) di Kantor Jakarta
Gaji (Januari s.d. Mei 20xx) 5 x Rp3.500.000,00    Rp 17.500.000,00
     
Pengurangan:    
1. Biaya Jabatan :5% x Rp17.500.000,00 Rp 875.000,00  
2. luran pensiun 5 x Rp100.000,00 Rp 500.000,00(+)  
    Rp 1.375.000,00(-)
Penghasilan neto lima bulan adalah   Rp 16.125.000,00
     
Penghasilan neto setahun: 12/5 x Rp16.125.000,00   Rp 38.700.000,00
     
PTKP setahun (TK/0)    
- untuk WP sendiri   Rp 24.300.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak disetahunkan   Rp 14.400.000,00



PPh Pasal 21 disetahunkan 5% x Rp14.400.000,00 = Rp 720.000,00
PPh Pasal 21 terutang 5/12 x Rp720.000,00 Rp 300.000,00
PPh Pasal 21 yang telah dipotong dan dilunasi (Januari s.d. Mei 20xx) adalah: 5 x Rp60.000,00
Rp 300.000,00(-)
PPh Pasal 21 kurang (lebih) dipotong N I H I L



Kantor Cabang Bandung
Gaji Juni s.d. September 20xx :4 x Rp3.500.000,00   Rp 14.000.000,00
     
Pengurangan:    
1. Biaya Jabatan: 5% x Rp14.000.000,00 Rp 700.000,00  
2. luran pensiun 4 x Rp100.000,00 = Rp 400.000,00 Rp 400.000,00(+)  
    Rp 1.100.000,00(-)
Penghasilan neto di Bandung   Rp 12.900.000,00
Penghasilan neto di Jakarta    Rp 16.125.000,00(+)
Jumlah penghasilan neto 9 bulan   Rp 29.025.000,00
     
Penghasilan neto disetahunkan: 12/9 x Rp29.025.000,00 Rp 38.700.000,00
     
PTKP setahun (TK/0)    
- untuk WP sendiri   Rp 24.300.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak    Rp 14.400.000,00


PPh Pasal 21 disetahunkan: 5% x Rp14.400.000,00 =Rp 720.000,00
PPh Pasal 21 selama 9 bulan: 9/12 x Rp720.000,00 = Rp 540.000,00
PPh Pasal 21 yang dipotong di Jakarta = Rp 300.000,00
PPh Pasal 21 terutang di Bandung Rp 240.000,00
PPh Pasal 21 yang di potong di Bandung 4 x Rp60.000,00*) Rp 240.000,00(-)
PPh Pasal 21 kurang (lebih) dipotong NIHIL

Catatan:
*)PPh Pasal 21 yang telah dipotong pada bulan Juni sampai dengan September untuk setiap bulannya adalah Rp 60.000,00

Pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Formulir 1721 — Al) di Kantor Bandung
Gaji Juni s.d. September 2013 :4 x Rp3.500.000,00   Rp 14.000.000,00
     
Pengurangan:    
1. Biaya Jabatan: 5% x Rp14.000.000,00 Rp 700.000,00  
2. luran pensiun 4 x Rp100.000,00 = Rp 400.000,00 Rp 400.000,00(+)  
    Rp 1.100.000,00(-)
Penghasilan neto di Bandung   Rp 12.900.000,00
Penghasilan neto di Jakarta    Rp 16.125.000,00(+)
Jumlah penghasilan neto 9 bulan   Rp 29.025.000,00
     
Penghasilan neto disetahunkan: 12/9 x Rp29.025.000,00 Rp 38.700.000,00
     
PTKP setahun (TK/0)    
- untuk WP sendiri   Rp 24.300.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak Disetahunkan   Rp 14.400.000,00


PPh Pasal 21 disetahunkan 5% x Rp14.400.000,00 = Rp 720.000,00

PPh Pasal 21 terutang 9/12 x Rp720.000,00   Rp 540.000,00
PPh Pasal 21 telah dipotong dan dilunasi:    
Di Jakarta sesuai dengan Form. 1721 - Al Rp 300.000,00  
Di Bandung (4 x Rp60.000,00) Rp 240.000,00(+)  
    Rp 540.000,00(-)
PPh Pasal 21 kurang (lebih) dipotong   NIHIL


Kantor Cabang Garut
Gaji Oktober s.d. Desember 20xx: 3 x Rp3.500.000,00   Rp 10.500.000,00
     
Pengurangan:    
1. Biaya Jabatan 5% x Rp10.500.000,00 Rp 525.000,00  
2. luran pensiun 3 x Rp100.000,00 Rp 300.000,00(+)  
    Rp      825.000,00(-)
Penghasilan neto di Garut   Rp   9.675.000,00
Penghasilan neto di Bandung   Rp 12.900.000,00
Penghasilan neto di Jakarta    Rp 16.125.000,00(+)
Jumlah penghasilan neto setahun   Rp 38.700.000,00
     
PTKP setahun (TK/0)    
- untuk WP sendiri   Rp 24.300.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak Disetahunkan   Rp 14.400.000,00


PPh Pasal 21 terutang setahun 5% x Rp14.400.000,00 Rp 720.000,00
PPh Pasal 21 terutang di Jakarta dan Bandung sesuai dengan Form. 1721 - Al Rp 540.000,00
PPh Pasal 21 terutang di Garut 3/12 x Rp. 720.000,00 Rp 180.000,00
PPh Pasal 21 sebulan yang harus dipotong di Garut Rp180.000,00 : 3 Rp 60.000,00

Pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Formulir 1721 — Al) di Kantor Garut
Gaji Oktober s.d. Desember 20xx: 3 x Rp3.500.000,00   Rp 10.500.000,00
     
Pengurangan:    
1. Biaya Jabatan 5% x Rp10.500.000,00 Rp 525.000,00  
2. luran pensiun 3 x Rp100.000,00 Rp 300.000,00(+)  
    Rp      825.000,00(-)
Penghasilan neto di Garut   Rp   9.675.000,00
Penghasilan neto di Bandung   Rp 12.900.000,00
Penghasilan neto di Jakarta    Rp 16.125.000,00(+)
Jumlah penghasilan neto setahun   Rp 38.700.000,00
     
PTKP setahun (TK/0)    
- untuk WP sendiri   Rp 24.300.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak   Rp 14.400.000,00

PPh Pasal 21 terutang setahun 5% x Rp14.400.000,00  
Rp 720.000,00
PPh Pasal 21 telah dipotong  di Jakarta dan Bandung sesuai dengan Form. 1721 - Al
Rp 540.000,00
 
PPh Pasal 21 telah dipotong ( 3 x Rp60.000,00) Rp 180.000,00(+)  
PPh Pasal 21 telah dipotong   Rp 720.000,00(-)
PPh Pasal 21 kurang (lebih) dipotong   NIHIL


LihatTutupKomentar